CARA MENANAM TANAMAN BUAH CERI YANG BAIK Umbi Kentang Umbi yg akan ditanam perlu diseleksi dulu & dipilah umbi yg sehat & berasal dari tumbuhan yg bebas hama & penyakit. Umbi yg digunakan memiliki berat sekitar 30-80 gram. Bila beratnya kurang dari 30 gram, lebih baik jangan digunakan alasannya yakni akan mempengaruhi mutu produksi nantinya. Demikian juga dengan umbi yg beratnya lebih dari 80 gram jangan digunakan alasannya yakni lebih menguntungkan bila dijadikan kentang konsumsi. Selain itu, umbi berasal dari umbi yg dipanen pada kondisi bau tanah betul. Keadaan Lingkungan Karena tujuan menanam untuk menghasilkan bibit, maka yg kita inginkan ialah umbi calon bibit bisa, berjumlah banyak. Untuk itu ada beberapa perlakuan yg bisa, dilaksanakan di lapangan.
Cara bertanam kentang untuk bibit tidak berbeda dengan cara bertanam kentang pada umumnya kentang untuk konsumsi. Bila penanaman sudah dilakukan, lantas diketahui ada tanda-tanda serangan penyakit, segera tumbuhan ini dibuang. Bila yg diserang tumbuhan yg sudah berumbi, bisa, dicoba dengan melaksanakan pemangkasan batang tanaman. Ini maksudnya, biar tumbuhan menumbuhkan tunas baru. Biasanya, tunas gres masih dalam keadaan sehat & untuk menghindari penyakit, tunas tersebut segera semprot dengan pestisida. Ketika tumbuhan berumur 60-70 hari (tergantung dari genjah tidaknya varietas yg ditanam), tumbuhan mulai dipermatikan. Caranya dengan memotong rumpun batang tumbuhan / dengan menyemprotkan herbisida, ibarat Gramoson. Maksud pematian tersebut biar tumbuhan tidak diserang penyakit & mencegah menjamurnya penyakit. Setelah penatian, umbi-umbi dibiarkan bau tanah di dalam tanah. Penanaman umbi dilakukan sesudah umur panen. (Umur panen tergantung varietasnya). Dengan pemanenan umbi yg tua, kulit umbi menjadi berpengaruh tidak gampang lecet luka (mengelupas). Yang perlu diketahui pula, umbi yg dipanen dalam usia bau tanah bisa, memperpendek umur umbi dikala disimpan di gu&g (untuk penyimpanan lihat penggalan Panen & Pascapanen). Jadi, umbi yg belum usang disimpan, sudah mulai bertunas. Ini berarti, umbi bisa, cepat ditanam lagi. Ubi untuk bibit hanya sanggup diulang dua / tiga kali pembibitan saja. Jadi, dari bibit pertama kali diperoleh / anggap saja generasi pertama (F1), sesudah ditanam akan menghasilkan umbi calon bibit generasi kedua (F2). Dari umbi itu, bila ditanam lagi akan dihasilkan generasi ketiga (F3). Generasi ketiga ini sebaiknya tidak ditanam lagi alasannya yakni akan menurunkan produksi umbinya. Jadi, generasi ketiga ditanam hanya untuk keperluan konsumsi & bukan bibit. sumber : http://www.agrotani.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
|
Wednesday, July 17, 2019
0 comments:
Post a Comment