Sunday, August 4, 2019

Panduan Lengkap Budidaya Terung Belanda



Di kawasan tropik terung belkamu sanggup tahan hidup di ketinggian 1000 m dpl. / lebih; terung ini masih sanggup hidup di atas 2000 m dpl, kalau suhu bulanan rata-ratanya tetap di atas 10° C & embun, yg sanggup membunuh flora muda & daun serta ujung pucuk flora dewasa. Di dataran rendah, pohon terung belkamu tidak bisa ber.bunga, se&gkan udara sejuk sanggup mendorong pem.bungaan. Oleh lantaran itu, flora ini berbuah matang pada trend hirau taacuh di kawasan subtropik, & kalau ditanam di kawasan tropik buah matang sehabis terjadi udara dingin. Rasa buah akan menjadi lebih baik pada hari-hari cerah yg panas & malam-malam yg hirau taacuh pada trend kemarau di kawasan tropik daripada selama trend hirau taacuh dl dataran tinggi.

Terung belkamu tumbuh baik di tanah yg baik drainasenya, lantaran bahan2 organik & kelembapannya se&g. Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air, walaupun hanya untuk 1 – 2 hari. Tanaman ini berakar &gkal, hasilnya gampang roboh, juga cabang-cabangnya yg ringkih itu gampang sekali patah kalau se&g berbuah lebat.


Budidaya Tanaman Terung Belkamu

Adapun mekanisme/ acara yg dilakukan dikala bercocok tanam terung belkamu adalah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1.Persemaian

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perjuangan budidaya terung belkamu. Benih yg baik akan menghasilkan flora yg tumbuh dengan bagus. Benih yg kurang manis akan menghasilkan flora yg pertanamannya tidak normal sehingga memperlihatkan hasil yg kurang memuaskan / bahkan flora tidak tumbuh sama sekali.

Tanaman terung belkamu (Cyphomandra betacea Sendtn) merupakan flora yg sanggup menghasilkan biji. Persemaian flora ini dilakukan lebih awal, lantaran persemaian flora ini memerlukan waktu yg lebih lamadibandingkan persemaian flora budidaya yg lainnya. Diperlukan waktu sekitar lebih kurang 6 ahad (1,5 bulan) sebelum sanggup tumbuh.Adapun cara persemaian flora ini adalah terlebih dahulu dicari biji terung belkamu yg sudah tua. Cara mendapat biji yg renta adalah dengan mencari buah yg telah masak. Proses selanjutnya adalah melaksanakan pengeringan / penjemuran terhadap biji tersebut di bawah sinar matahari selama lebih kurang 2 hari hingga benar-benar kering. Dilanjutkan dengan pembuatan tempat persemaian pada lahan yg terbuka yg kondusif dari gangguan binatang penggangu. Luas lahan yg dipakai sebagai tempat persemaian diubahsuaikan dengan banyaknya biji yg ada.Adapun perbandingannya adalah 200 biji/m2). Tempat persemaian ini dicampur dengan pupuk kompos lebih kurang 5 Kg/m2.Dilakukan pencampuran antara pupuk kompos dengan tanah pada lahan guna pemerataan pupuk di seluruh lahan. Kegiatan dilanjutkan dengan penyemaian (penaburan) biji terung belkamu yg telah kering secara merata. Tahapan selanjutnya adalah biji yg telah disemaikan ditutup kembali dengan tanah dengan ketebalan sekitar lebih kurang 1 – 2 cm. Penutupan ini dilakukan bertujuan biar biji terung belkamu terhindar dari kerusakan fisik & terhindar dari sinar matahari langsung. Setelah 6 minggu, biji terung belkamu gres sanggup tumbuh.


Setelah umur persemaian sekitar 6 minggu, bibit terung belkamu akan sanggup tumbuh. Pada umur sekitar 10 minggu, bibit akan memiiliki daun induk. Ini artinya bahwa bibit siap dipindahkan ke lahan/ tempat yg sudah disediakan. Benih bisa, dipindahkan ke lahan apabila sudah mencapai ketinggian lebih kurang 20 – 25 cm.

Secara sistematis, pembuatan benih secara sendiri sanggup dilakukan dengan langkah berikut ini.
  • Pilih flora induk yg sehat, tumbuh subur, berumur genjah & berproduksi tinggi
  • Pilih buang terung yg sudah renta yg ditkamui dengan warna buah yg merah tua, agak keriput & kering. Kemudian buah terung tersebut dibelah memanjang & diambil bijinya.
  • Biji tersebut dijemur hingga kering. Pisahkan & buang biji yg cacat / hampa, se&gkan biji yg berkualitas tinggi disimpan dalam wadah plastik / kaleng & ditutup rapat sebelem di semaikan.

2.Pengolahan lahan


Dalam bi&g pertanian, tanah merupakan tempat bercocok tanam yg tersusun atas bagian-bagian batuan, mineral, & bahan2 organik yg lapuk pada lapisan atas lantaran proses waktu. Untuk memperoleh tanah (lahan) yg baik untuk pertanaman flora komoditi, maka diharapkan langkah-langkah dalam pengolahan tanah, yaitu penggemburan & tunjangan pupuk dasar.Penggemburan tanah berkhasiat biar terdapat ruang pori-pori yg sanggup diisi oleh air tanah & udara yg penting bagi pertanaman flora terung belkamu. Se&gkan tunjangan pupuk kan&g berkhasiat untuk menambah nutrisi ke dalam tanah, sehingga ketersediaan nutrisi tanah mencukupi untuk pertanaman flora terung belkamu.


Pertanaman flora budidaya terung belkamu sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik & struktur lahan tanamnya. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan tanah. Kegiatan pengolahan tanah secara umum sebelum menanam flora komoditi adalah penggemburan tanah. Pada tahap penggemburan tanah, untuk jenis semua flora akan mempunyai perlakuan yg relatif hampir sama. Penggemburan tanah sanggup membuat kondisi yg dibutuhkan oleh flora biar bisa tumbuh dengan baik. Tahapan penggemburan ini mencakup pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah serta sirkulasi udaranya & tunjangan pupuk organik sebagai pupuk dasar untuk memperbaiki struktur fisik serta kimia tanah yg akan menambah kesuburan lahan. Tanah yg hendak digemburkan mula-mula harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak / bahkan pepohonan yg tumbuh.


Proses pengolahan lahan ini dilakukan oleh petani dilakukan pada dikala persemaian terung belkamu akan siap ditanam ke lahan. Berbeda dengan flora komoditi yg lain, dimana persemaian dengan pengolahan lahan dilakukan secara bersamaan. Perbedaan ini disebabkan lantaran persemaian flora terung belkamu membutuhkan waktu yg relatif lebih usang dibanding komoditi yg lainnya. Luas lahan yg akan diolah diubahsuaikan dengan banyaknya jumlah bibit terung belkamu yg ada.


Dalam pengolahan lahan, selain menggemburkan tanah & melaksanakan pemupukan, juga dilakukan pencabutan rumput-rumput (gulma) di sekitar lahan. Gulma yg telah dicabut, sanggup dibenamkan (dikubur) kembali ke dalam tanah sebagai pupuk tambahan2.


3.Penanaman

Sebelum dilakukan penanaman bibit terung belkamu, terlebih dahulu lahan harus diolah biar tanah menjadi gembur, kemudian diratakan. Tahapan selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam yg mempunyai ke dalaman lebih kurang 25 – 30 cm dengan jarak antar flora sekitar 1,5 – 2 meter. Lubang tanam yg telah dibentuk ini selanjutnya diisi pupuk dasar (pupuk kan&g) & pupuk buatan (pupuk NPK) dengan volume lebih kurang 3 Kg pupuk kan&g berbanding 100 gr pupuk NPK.Selanjutnya lubang ini ditanam kembali dengan tanah dengan ketebalan sekitar 15 – 20 cm. Tahapan selanjutnya adalah memindahkan bibit terung belkamu dari tempat persemaian ke lubang tanam yg telah siap. Penanaman bibit ini dilakukan dengan ke dalaman lebih kurang 5 cm dari pangkal benih.


4.Perawatan (Pemeliharaan)

Perawatan flora terung belkamu mencakup proses pemupukan & pengendalian hama & penyakit. Pupuk merupakan kunci dari kesuburan tanah lantaran berisi satu / lebih unsur untuk menggantikan unsur yg habis teresap tanaman. Makara memupuk berarti menambah unsur hara ke dalam tanah (pupuk akar) & tanmaan (pupuk daun). Pemupukan dilakukan untuk mencukupi / menambah zat-zat masakan yg berkhasiat bagi flora dari dalam tanah, / dengan kata lain biar zat-zat masakan untuk flora terung belkamu bertambah.Dalam rangka memperoleh hasil & mutu yg tinggi pada usaha-usaha penanaman, perlu dilakukan banyak sekali usaha, sehingga zat-zat hara yg tidak sanggup diserap menjadi siap untuk diserap. Usaha-usaha tersebut dilakukan dengan jalan pemupukan.

Pemupukan flora ini dilakukan dilakukan beberapa kali. Hal ini disebabkan lantaran flora terung belkamu mempunyai umur yg panjang & masa produktif yg cukup lama, yaitu sekitar 3 – 4 tahun. Pemupukan flora ini dilakukan dengan cara buat lubang melingkar / parit melingkar di sekeliling pohon pada batas paling luar kanopi tanaman. Kedalama lubang / parit ini sekitar 15 – 20 cm. Selanjutnya lubang ini diisi dengan pupuk kan&g & pupuk buatan (NPK).

Interval pemupukan dilakukan setiap 6 bulan sekali hingga habis masa produktif. Pemupukan pertama dilakukan setelah flora berumur lebih kurang 24 ahad (6 bulan) mulai dari waktu penanaman. Pada pemupukan pertama ini, volume pupuk yg diberikan adalah 2 Kg pupuk kan&g berbanding 100 gr pupuk buatan (NPK). Pada dikala ini sanggup juga eksklusif dilakukan penyiangan pada areal sekitar tanaman.

Pemupukan kedua dilakukan setelah flora berumur 1 tahun. Volume pupuk yg diberikan adalah lebih kurang 5 Kg pupuk kan&g & 250 pupuk buatan (NPK). Selanjutnya pemupukan ketiga & selanjutnya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Volume pupuk yg diberikan yaitu lebih kurang 8 Kg pupuk kan&g & 0,5 Kg pupuk buatan (NPK). Pemupukan dilakukan terus menerus hingga masa produktif flora habis.

Selain pemupukan, pengendalian hama & penyakit sangat penting dalam perawatan tanaman. Tidak selamanya flora komoditi dalam kondisi baik, tetapi pada suatu ketika banyak juga gangguan yg bisa, merusaknya. Gangguan-gangguan itu biasanya disebabkan oleh hama, penyakit / sebab-sebab lain. Hama & penyakit itu biasanya merusak seluruh belahan tanaman. Untuk menyelamatkan & meningkatkan produksi, perlu dilakukan tindakan pengelolahan hama & penyakit.

Pengendalian hama & penyakit pada flora terung belkamu jarang dilakukan terkecuali pada dikala iklum / trend yg sangat ekstrim, ibarat kemarau yg berkepanjangan. Pada dikala ini biasanya flora gampang diserang hama & penyakit. Untuk menanggulangi serangan hama & penyakit, biasanya dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida (fungisida & insektisida), yaitu antracol & curacron dengan perbandingan 5 gr antracol & 5 cc curacron per 5 liter air. Hama yg biasa menyerang flora terung belkamu adalah ulat bulu (Malacosoma americanum). Se&gkan penyakit yg sering menyerang flora terung belkamu adalah layu pada tangkai buah.


5. Panen & Pasca Panen

Panen adalah hal yg diharapkan oleh petani / pengusaha terung belkamu. Setelah bersusah payah melaksanakan penanaman & pemeliharaan tanaman, dikala panen akan mendapat hasil yg diharapkan. Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen & cara panennya. Panen harus dilakukan pada waktu yg sempurna biar sesuai dengan impian konsumen & baik kualitasnya. Komoditi terung belkamu yg dipanen terlalu renta akan menjadi anyir & kurang lezat dikonsumsi. Apabila dipanen terlalu muda, maka kuantitas produksi akan lebih sedikit & harga jualnya pun menjadi lebih rendah lantaran kurang memenuhi stkamur perrdagangan secara umum.

Tanaman terung belkamu mulai berbuah pada umur lebih kurang 1 tahun, & buahnya sudah bisa, dipanen apabila buah sudah berwarna hijau renta / merah kecokelatan. Pemanenan buah terung belkamu tergantung seruan konsumen, apakah buah yg masih berwarna hijau / yg sudah berwarna merah. Pemanenan buah terung belkamu ini dilakukan apabila sudah ada seruan dari pasar. Biasanya buah terung belkamu sudah siap dipanen apabila sudah berumur lebih kurang 2 – 3 bulan dari mulai pembuahan.

Mekanisme pemanenan, diperhitungkan pula usang pengangkutan hingga ke tangan konsumen. Sebaiknya buah yg dipetik adalah buah muda yg bijinya belum keras & daging buahnya belum liat. Apabila pengangkutan memerlukan waktu lama, maka sebaiknya buah dipetik sebelum masak, tapi sudah tampak bernas (berisi). Waktu panen sebaiknya dilakukan dikala pagi hari / sore hari. Hindari waktu panen dikala terik matahari lantaran sanggup mengganggu flora & buat kulit terung menjadi keriput (kering) sehingga menurunkan kualitas.




sumber : http://www.kompasiana.com-
Alit Adi Sanjaya

Panduan Lengkap Budidaya Terung Belanda Rating: 4.5 Diposkan Oleh: af94

0 comments:

Post a Comment