Tuesday, July 30, 2019

Panduan Menciptakan Kopi Abu Tradisional

Bubuk Kopi Hitam yg nikmat dengan cara tradisional dinilai lebih nikmat & memperlihatkan citarasa serta aroma yg lebih enak, hal ini dikarenakan dengan menggunakan cara tradisional dalam menggiling kopi bubuk, abjad orisinil dari kopi tetap terjaga alasannya ialah itu lah banyak penggemar kopi yg masih lebih menentukan pembuatan kopi debu secara tradisional.

secara prinsipnya, buat kopi debu dengan cara tradisional mempunyai serangkaian langkah yg saling berkaitan mulai dari pemetikan penyortiran, penggorengan hingga pengupasan kulit kopi, silahkan mengikuti panduan dibawah ini untuklebih jelasnya.

1. Pemetikan Buah Kopi

Pemetikan dilakukan pada buah kopi yg sudah benar-benar matang. Ciri-cirinya yatu buah tersebut berwarna merah sempurna, teksturnya cukup empuk, & beraroma semerbak. Biasanya tanaman kopi akan menghasilkan buah pada final trend kemarau sekitar bulan September hingga Oktober. Buah-buah kopi yg telah dipetik lantas dikumpulkan di wadah khusus untuk disortir berdasarkan ukuran & tingkat kematangannya.

2. Penyortiran Buah Kopi

Penyortiran kopi dilakukan berdasarkan ukuran penampang & tingkat kematangannya. Hal ini berkhasiat untuk menjaga kualitas kopi terutama untuk buah yg bermutu bagus. Selain itu, penyortiran ini juga berkhasiat biar pada dikala penggorengan biji kopi, maka semuanya akan matang secara merata alasannya ialah ukurannya yg sama. Buah kopi mentah yg ikut terbawa sebaiknya dipisahkan tersendiri alasannya ialah sanggup merusak citarasa & aroma kopi.

3. Pengupasan Kulit Kopi

Secara tradisional, buah kopi dikupas kulitnya dengan cara ditumbuk menggunakan alu di dalam lesung. Hati-hati dikala memukulkan alu ke buah kopi jangan hingga menghancurakn buahnya. Setelah beberapa kali penumbukan biasanya lapisan kulit ari, daging buah, & cangkang kopi akan terkelupas dengan sendirinya.

4. Penjemuran Biji Kopi

Biji-biji kopi yg sudah higienis selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari langsung. Proses ini dilakukan selama 5-7 hari hingga kadar air yg terkandung di dalam biji kopi tersisa sekitar 30-35%. Biji-biji yg telah mengering sempuran ini kemudian dipindahkan ke penggorengan untuk dimasak/disangrai.

5. Penggorengan Biji Kopi

Wadah yg paling baik digunakan untuk menggoreng biji kopi ialah wajan besi yg cukup tebal sehinggga panasnya bisa, merata & stabil. Disarankan untuk menggunakan tungku kayu ketimbang kompor gas alasannya ialah bisa menambah bisa menambah kenikmatan tersendiri pada kopi yg dihasilkan. Selama proses penggorengan, biji-biji kopi harus dibolak-balik secara rutin biar tidak gosong. Biji kopi digoreng hingga permukannya berubah warna menjadi cokelat kelam, aroma khasnya semakin keluar, & gampang dihancurkan. Sebagai gambaran, proses penggorengan 2 kg biji kopi umumnya memakan waktu selama 2 jam.

6. Penggilingan Bubuk Kopi

Biji kopi yg telah disangrai hingga matang tepat kemudian dipindahkan ke lesung untuk ditumbuk hingga halus. Lakukan penumbukan secara berulang-ulang menggunakan tenaga yg cukup biar debu kopi yg dihasilkan mempunyai tekstur yg halus. Setelah itu, debu kopi ini diayak untuk memisahkan partikel yg masih berukuran cukup besar. Sebaiknya serbuk kopi hasil proses pengolahan ini disimpan di dalam wadah yg bersih, kering, & tertutup rapat sehingga kenikmatannya tetap terjaga.
sumber https://www.kopiindonesia.web.id

Panduan Menciptakan Kopi Abu Tradisional Rating: 4.5 Diposkan Oleh: af94

0 comments:

Post a Comment